Setiap
orang tidak pernah lepas dari yang namanya musibah, masalah dan berbagai
kesulitan. Dan setiap orang itu pula berbeda-beda menyikapi maslah-masalah
tersebut. Tak terkecuali orang-orang mukmin, lalu dari beberapa masalah musibah
yang muncul tersebut tak kunjung usai dan munkin juga akhirnya tak sedikit
membuat kita putus asa serta menimbulkan pertanyaan. “Apa hikmah dari masalah
seorang mukmin, yang diselesaikan oleh Allah dalam jangka waktu tertentu.
Sedangkan Allah berkuasa menyelesaikan secepatnya, kun fayakun ?!
Allah
menciptakan langit ini dalam beberapa
periode dan Allah ketika memberikan
cobaan kepada hambaNya , petaka kepada hambaNya terkadang petaka itu
sebenarnya untuk kebaikan HambaNya. Kenapa tidak Allah selesaikan secara
langsung ? Banyak orang yang kalua diselesaikan secara langsung mungkin tidak
bersyukur kepada Allah. Antum bisa lihat orang yang punya masalah itu sholat
tahajudnya kenceng, sebelum adzan sudah di masjid. Ketika punya hutang,
MasyaAllah satu jam sebelum adzan sudah ke masjid. “Antum mau kemana ?, “Mau ke
masjid, ana mau mendekatkan diri sama Allah karena lagi ada masalah”. Tengah
malem jam 3 bangun, weckernya dipasang untuk sholat tahajud. Ketika masalahnya
selesai tetep weckernya dipasang jam 3,
nonton bola :D hehehe . Kenapa ? karena gak punya masalah.
Jadi
hikmahnya besar sekali, dan kita lihat ketika orang naik motor lalu mogok, coba kita
lihat baca bismillah nya berapa kali ? setiap starter motor baca bismillah dulu, “bismillah
ya Allah, bismillah..ya Allah mudah-mudahan hidup Ya Allah”, terus saja sampai
nyala. Coba kalua sekali starter hidup, lupa sama bismillah. Hehe. Jadi
musibah-musibah itu Allah turunkan “la'allahum
yarji'un”, agar mereka kembali kepada Allah, agar mereka bermunajat kepada
Allah .
Kita bisa bayangkan jangan berfikir orang yang kaya gak pernah kena musibah itu orang yang dicintai Allah. Kalla ! Allah menceritakan “Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu Dia dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, Maka Dia akan berkata: “Tuhanku telah memuliakanku”. Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rizkinya Maka Dia berkata: “Tuhanku menghinakanku“. (QS. Al Fajr: 15-16). Bukan seperti itu ukurannya. Dunia ini Allah bagi kepada semuanya, orang kafir Allah kasih, orang mukmin Allah kasih dunia.
Maka
kalua kita punya masalah, kenapa kok ditunda ? Mungkin kita kurang kenceng
doanya, coba kencengin doanya, dating terus kepada Allah. Kita tahu cerita nabi
Ya’kub As, berapa lama ia berdoa kepada Allah supaya nabi Yusuf As balik
kerumahnya ? Yakin beliau, Nabi Yusuf Bakal datang. 40 Tahun Nabi Yakub berdoa,
doa terus, menangis sampai buta tidk bisa melihat. Kita baru setahun, “Ya
Allah, udah setahun berdoa ya Allah..”. Mungkin kita sudah sering mengeluh kok gak kunjung dikabulkan. Bahkan ada yang sampai putus asa.
Kita
juga tahu Nabi Ibrahim dengan doanya “Rabbi
habli Minas Solihin” untuk meminta keturunan yang shaleh. Ia terus berdoa
sampai ubannya memnuhi rambutnya, sampai tua. MasyaAllah pelu kita contoh
kegigihan dan keyakinan beliau.
Yakinlah
bahwa Allah mengabulkan doa kita, minta terus jangan lelah “Dan apabila
hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, Maka sesungguhkan Aku adalah
dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia (benar-benar)
berdoa kepada-Ku. Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan
hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran”
(QS. Al-Baqarah: 186).
Maka
musibah yang ditunda itu penyelesaiannya banyak. Banyak hikmah disitu salah
satunya adalah untuk menghapuskan dosa kita. Jangan bersedih Allah bersama
kita.
*Wijang
Prasangko Wibowo, hamba yang sedang berusaha memperbaiki diri.